Ditinjau dari kacamata awam, proses rooting menghasilkan beberapa keuntungan, beberapa diantaranya adalah pengguna dapat menghapus software-software bawaan yang tidak diinginkan dan dapat menjalankan berbagai aplikasi berbayar secara gratis. Tetapi ada bahaya potensial yang dapat dihasilkan dari kegiatan rooting. Menurut Zhiyun Qian, seorang asisten profesor ilmu komputer dan teknik University of California, beberapa proses rooting dapat dideteksi oleh software antivirus sederhana, itu artinya beberapa proses rooting dideteksi sebagai proses yang mengandung malware! Menurut Qian, pada dasarnya beberapa proses rooting telah dikemas sedemikian rupa namun tidak merubah hakekat aslinya sebagai seperangkat malware yang bisa digunakan untuk mencuri berbagai informasi pribadi dari pengguna Android.
Qian menambahkan bahwa fenomena “Android rooting” ini menipu para pengguna sehingga mereka secara sukarela mendownload aplikasi-aplikasi rooting yang mereka pikir hanya berfungsi memudahkan mereka dalam melakukan proses “Android jailbreaking” (merujuk istilah jailbreaking pada perangkat iOS). Studi yang dilakukan Qian dan beberapa mahasiswa University of California ini memiliki tujuan untuk memetakan variasi aplikasi Android rooting berbahaya yang beredar di masyarakat. Studi ini akan membantu Google, sebagai produsen Android untuk memperbaiki keamanan sistem dari serangan berbagai malware yang menyaru sebagai kode-kode atau bahkan aplikasi rooting gratis.
Baca juga:
10 Tips Membantu Anak Memanfaatkan Teknologi Dengan Tepat
Derasnya Teknologi Bikin Orang Dewasa Berpikir Seperti Balita
Dampak Teknologi Secara Umum dan Dampak Dalam Komunikasi Antar Manusia
"Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan" EmoticonEmoticon